Jurus Sukses


BEBERAPA ALASAN 
KEGAGALAN PENGUSAHA

Pengusaha sejati berjuang untuk mendapatkan peluang usaha dengan berbagai alasan. Diantaranya yang paling nyata adalah kurangnya modal, kurangnya pemahaman mengenai pemasaran, dan isu personal. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan, ada tiga alasan penting mengapa seseorang gagal menjadi pengusaha.
Mereka mengaitkan keberhasilan usaha dengan nilai pribadi mereka.
Mereka menolak menetapkan tujuan yang realistik dan membuat rencana bagi dirinya dan usahanya. Mereka tidak siap untuk membayar harga kesuksesan. Pengusaha sejati dengan pemikiran yang tepat akan terus mengembangkan pemikirannya sepanjang waktu. Mereka sudah belajar untuk memahami Peran, Tujuan, dan Konsekwensi.

1. Peran
Pengusaha sukes, adalah mereka yang berjuang keras, telah belajar untuk memisahkan peran dalam kehidupan mereka dari nilai diri atau identitias diri. Mereka memahami bahwa kinerja peran atau kegagalan dalam usaha mereka bukanlah penilaian terhadap mereka selaku individu. Orang yang cenderung menyamakan nilai diri mereka dengan peran identitas akan menjadikan resiko dan mencari jalan untuk memelihara status quo. Dengan kemampuan memisahkan kedua identitas ini memungkinkan mereka untuk mudah mendapatkan resiko daripada resiko yang merugikan, yang merupakan kunci kesuksesan seorang pengusaha. Seseorang yang memiliki resiko kegagalan, mengalaminya, dan belajar darinya, tidak hanya belajar bagaimana membedakan peran identitas mereka dengan identitas diri, mereka juga telah belajar mengenai resiko dan kegagalan. Mereka memahami bahwa kegagalan di awal usaha merupakan bagian dari awal kesuksesan. Mereka mampu menghadapi pengalaman ini, belajar dengan cepat dan bergerak. Ini hal penting dalam kesuksesan pengusaha. Mereka harus bersedia menghadapi dan menangani kegagalan yang terjadi di awal dari waktu ke waktu.

2. Tujuan
Meski banyak yang dikatakan dan ditulis mengenai pentingnya tujuan dan rencana untuk mencapai kesuksesan sebagai seorang pengusaha, hanya ada sedikit orang yang belajar mekanisme penetapan tujuan dan perencanaan kesuksesan. Ini bukanlah tentang rencana, tapi perencanaan yang penting, dan proses penentuan tujuan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan kepercayaan diri untuk mengambil resiko dan kegagalan. Pengusaha sukses tidak hanya terdorong untuk mencapai tujuannya dan berorientasi pada tujuan, mereka juga belajar untuk melaksanakan proses strategi dan taktis penetapan dan perencanaan tujuan. Dengan visualisasi tujuan, menuliskannya dan memberikan rencana detil untuk pencapaian memberikan kepercayaan diri dan motivasi. Lebih dari sekedar rencana bisnis atau operasional, mereka memiliki tujuan dan rencana untuk semua peran penting dalam kehidupannya. Dari awal mereka sudah belajar jika mereka tidak mengerjakan rencana mereka sendiri, bisa jadi mereka menjadi bagian dari tujuan dan rencana orang lain. Mereka menciptakan arah sendiri, menghadapi posisi sebagai pemimpin yang mengambil resiko, dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

3. Konsekwensi
Terakhir, pengusaha memahami adanya konsekwensi yang mereka bayar. Agar berhasil dalam peran apapun di kehidupan, Anda harus siap untuk membayar penuh seketika. Tidak ada kesuksesan instan untuk menjadi seorang pengusaha. Pada kenyataannya, saya mendengar keberhasilan biasanya membutuhkan waktu 15-20 tahun. Salah satu konsekwensi awal yang disering dihadapi adalah membuat mereka memperbaiki diri yang mencakup pertumbuhan dibalik lingkaran hubungan saat ini. Karena kebanyakan orang cenderung mempertahankan zona nyaman psikologis, mereka mulai kehilangan identitas dengan mengambil resiko. Mereka merasa nyaman dengan tipe orang yang kurang lebih sama seperti mereka. Seringkali pengusaha bergerak menuju ke lingkaran yang berbeda yang memahami perjalanan tersebut. Dengan melangkah keluar, dengan menjadi diri sendiri dan menghadapi resiko sendirian. Konsekwensinya, ditemukan tekanan baru dalam hubungan yang sudah lama. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa pemimpin , dengan melalui proses pembedaan peran kinerja dari nilai diri, menghadapi resiko, menghadapi berbagai hambatan, berpegang teguh pada tujuan Anda, dan menyesuaikan rencana Anda, siapkah Anda membayar konsekwensi tersebut.
Ada banyak hal yang harus dipelajari oleh pengusaha agar berhasil, termasuk mekanisme harian dalam menjalankan usaha, menghasilkan produk, menyampaikan jasa, menghasilkan pemasukan dan berkaitan dengan orang. Tantangan terbesar dari semua ini adalah mengembangkan pemahaman terhadap diri mereka sendiri. Mereka akan mendapatkan pegangan apa yang mereka inginkan dan apa yang memotivasi mereka. Pengusaha sukses harus belajar mentransformasi pemikiran mereka, memungkinkan mereka untuk menghadapi kegagalan yang ditemui sepanjang jalan.
nara sumber

5 Langkah Memelihara
 Loyalitas Pelanggan


Seorang sales manager mencatat: saat berhadapan dengan sales, pelanggan tidak membandingkan Anda dengan pesaing. Mereka menahan Anda dari layanan yang paling istimewa yang pernah didapatkan. Apakah mereka di hormati di bank, restoran. Mereka menahan Anda dari layanan yang paling menonjol dari yang mereka dapatkan dimanapun. Apakah mereka dihormati di bank, restoran, atau provider telepon, pelanggan menentapkan harapan mereka dengan keunggulan yang mereka dapatkan dan akan menilai pengalaman Anda dengan mereka.

"Memahami bagaimana menarik dan memelihara pelanggan yang loyal bukan pekerjaan yang mudah," ujar Chip Bell, senior partner The Chip Bell Group, dan John Patterson, Presiden Atlanta-Progressive Insights. Namun, ada lima pendorong loyalitas yang sesuai dengan kebanyakan pelanggan di sepanjang waktu. Berikut penjelasan ke lima item tersebut:

1. Melibatkan saya. Ketika Anda melibatkan pelanggan dalam penjualan dan jasa, loyalitas berperan penting. "Membantu pelanggan agar merasa seperti rekan Anda," ujar Bell dan Patterson. Mereka mengambil contoh retailer Build-a-Bear Workshop. Di Build-a-Bear, pelanggan tidak hanya memilih produk, mereka membuatnya. Mereka memilih bahan, menjahit, membersihkan, mendandani, dan membuat sertifikat lahir untuk binatang yang mereka pilih. Sehingga, hasil akhirnya bukan sekedar binatang biasa – tapi ciptaan mereka sendiri. Dengan memasukkan pelanggan kedalam proses penjualannya, Build-a-Bear Workshop telah berkembang menjadi lebih dari 200 toko di penjuru dunia kurang dari satu dekade.

2. Melindungi saya. Pelanggan mengharapkan hal yang mendasar. Seperti pelanggan yang yakin punya cukup ruang, mereka menganggap produk Anda adalah mutu yang bisa mereka percaya dengan harga yang bagus dan dengan pelayanan yang memuaskan. Seperti yang ditunjukkan Bell dan Patterson, "Jika pesawat mendarat di kota yang tepat, kami tidak bersorak. Tapi jika mendarat di kota yang salah, kami menjadi kesal." "Kembali ke dasar setiap saat dan Anda akan membangun fondasi yang solid bagi pendukung yang loyal".

3. Memahami saya. "Penyedia jasa yang bagus adalah pendengar yang hebat," kata Bell dan Patterson. "Mereka tahu bahwa menggali esensi masalah akan mengarah pada solusi yang lebih baik, melampaui ekspektasi." Membuat setiap kontak pelanggan di perusahaan Anda untuk memonitor. Membuat sistem yang memungkinkan mereka megumpulkan dan menangkap customer inteligence sehingga Anda bisa melihat tren, mengetahui adanya masalah, dan mendapatkan peringatan awal yang perlu diperhatikan.

4. Memberikan kejutan. Ingatkah Anda saat membuka kotak Cracker Jacks saat Anda anak-anak? Mungkin saat itu Anda lebih penasaran dengan hadiah yang ada di dalamnya daripada popcornnya. Pikirkan produk atau jasa Anda – apa yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan "hadiah gratis di dalam produk Anda?" Dengan kata lain, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengejutkan pelanggan dengan sesuatu yang tidak terduga? Momen "wow" yang tidak terlihat ini menciptakan pelanggan yang bertahan lama yang akan menceritakan pada orang lain pengalaman yang didapatkan dengan organisasi Anda.

5. Menginspirasi saya. Ketika orang sales Anda menunjukkan karakter yang berkwalitas, pelanggan akan terinspirasi dan menjadi loyal pada perusahaan Anda. Kualitas ini meliputi bangga dengan pekerjaan mereka, mendahulukan kebutuhan pelanggan daripada kepentingan mereka mencapai target, dan bersikap terbuka, jujur, dan etis. Pelanggan menghargai dan mengagumi orang dan perusahaan yang memiliki ciri tersebut, dan mereka akan selalu kembali kepada Anda.

***

Penulis: Judi Hess adalah kepala Customer Perspectives.
Sumber: klik disini

Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com

Memilih Bisnis Yang Tepat

Untuk menentukan jenis usaha apa yang cocok untuk Anda, mulai dengan apa yang Anda ketahui. Jika Anda menghabiskan 20 tahun bekerja sebagai akuntan atau Anda hobi membuat mainan kayu, pertimbangkan pengalaman tersebut menjadi usaha yang menjanjikan. Tidak menutup kemungkinan Anda menemukan ide usaha yang besar di depan mata Anda. Lihat sekitar tempat kerja Anda. Apakah Anda melihat kebutuhan yang belum terpenuhi atau cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu? Jika demikian, Anda punya benih untuk usaha yang menguntungkan.
Berikut adalah beberapa panduan yang membantu Anda untuk memilih bisnis yang tepat:

1. Lakukan apa yang Anda cintai
Penting untuk memilih usaha yang Anda nikmati untuk dijalankan. Saya tidak bisa memberikan penekanan yang lebih pada poin ini. Banyak orang yang memulai usaha dengan alasan yang salah: menjadi kaya. Memang ada benarnya jika banyak jutawan di negeri ini yang mendapatkan kekayaannya dari usahanya sendiri, yang seharusnya bukan satu-satunya motivasi Anda untuk memulai usaha. Jika Anda tidak menikmati apa yang Anda lakukan, Anda tidak akan sukses, setidaknya dari sudut pandang mental. Memang, penghargaan secara finansial adalah hal yang luar biasa, tapi beban mental mengerjakan usaha yang tidak bisa dinikmati adalah harga yang sangat tinggi yang harus dibayar. Saya sering berbicara dengan para pengusaha yang bisnisnya sukses, namun tidak bahagia dikarenakan mereka sendiri yang menyebabkannya. Jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan, usaha akan menjadi beban, bukan kenikmatan.

2. Jangan menemukan kembali roda, tapi buatlah menjadi lebih baik
Banyak pengusaha baru yang menganggap mereka harus hadir dengan ide usaha baru agar sukses. Ini tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan usaha tidak dilahirkan dari inovasi, tapi kebutuhan. Alih-alih mencoba menghadirkan ide yang bisa merubah dunia, perhatikan sekeliling Anda dan lihatlah dimana ada celah kebutuhan atau konsep bisnis yang perlu perbaikan.
Banyak usaha sukses yang dilakukan dengan konsep usaha yang sudah mapan dan membuatnya menjadi lebih baik. Pizza Domino bukanlah satu-satunya yang menawarkan jasa antar ke rumah, tapi satu-satunya yang menjamin pizza dihantar masih panas dan diterima dalam waktu 30 menit atau kurang. Amazon.com bukanlah perusahaan pertama yang menjual buku, tapi salah satu yang pertama yang memberikan kenyamanan membeli buku dari rumah, meskipun Anda sedang bersantai di rumah.

3. Fokus pada ceruk
Banyak usaha yang gagal karena mencoba terlalu banyak hal. Kemampuan untuk menyediakan ribuan produk dalam satu atap sesuai untuk Wal-Mart, tapi tidak untuk kebanyakan usaha baru. Cobalah menentukan cerek yang Anda sukai dan pikirkan untuk memulai usaha dari sana. Jika Anda suka bekerja diluar ruangan, pertimbangkan terjun di bisnis lanskap. Jika Anda menikmati bekerja dengan angka, pertimbangkan untuk bekerja sebagai akuntan. Fokus pda ceruk dan jadilah ahli di bidangnya.

4. Pertimbangkan opsi franchise
Banyak pengusaha baru yang mempertimbangkan untuk membeli franchise daripada memulai usaha dari awal. Franchise adalah langkah yang baik untuk melalui proses karena mereka yang bekerja keras untuk Anda. Mereka sudah memiliki model usaha yang teruji, panduan baku untuk menjalankan usaha, menghabisan jutaan dollar untuk membangun brand dsb. Membeli franchise membutuhkan dana yang besar dengan proses yang tidak sederhana. Nasehat terbaik yang bisa saya berikan adalah teliti franchisor dengan baik dan peluangnya, gunakan pengacara untuk melakukan deal dan membaca perjanjian franchise.

5. Ketahui apa yang membedakan Anda dengan pesaing
Jika bisnis sudah dipenuhi dengan banyak perusahaan lain yang melakukan hal yang sama seperti yang Anda inginkan, peluangnya adalah Anda akan gagal jika berhadapan dengan persaingan yang sudah ada. Agar berhasil dalam persaingan yang ketat, Anda harus melakukan sesuatu agar nampak menonjol. Jika Anda tidak bisa dengan cepat dan mudah membuat pembedaan diri Anda dai pesaing yang besar, lebih baik Anda memilih usaha lainnya.

6. Yang terpenting, luangkan waktu Anda
Pertimbangkan untuk mengerjakannya paruh waktu ketika Anda masih bekerja (dan mendapatkan pemasukan) yang masih bisa diAndalkan. Berbicara dengan teman dan rekan yang menggunakan produk atau jasa yang akan Anda berikan untuk melihat apakah mereka bisa menjadi pelanggan Anda.
Bisnis apapun yang Anda pilih untuk memulainya, saya sarankan untuk meluangkan waktu untuk mendapatkan informasi yang lengkap.
nara sumber



Manager Besar Memimpin dgn Cara Berbeda
Manajer besar mendapatkan hasil yang berulang-ulang dengan melakukan hal secara berbeda dibandingkan kebijaksanaan konvensional. Artikel ini menjabarkan bagaimana para manajer besar menggunakan apa yang kita ketahui tapi menolak melakukannya. Kelompok manajer ini memilih jalur yang berbeda yang sering bertolak belakang dengan praktek bisnis yang masih menggunakan kebijakan konvensional. Sementara yang lain berharap manajer besar dapat mencapainya. Model yang mereka tunjukkan bukanlah rahasia besar dan dapat dengan mudah didefinisikan dan dijabarkan .

Pertama: Memberikan jenis misi perintah. Cara terbaik untuk memaksimalkan waktu manajemen dan mendapatkan hasil maksimal adalah memberikan pernyataan tugas dan kemudian menjalankannya . Manajer menjelaskan apa yang mereka inginkan dalam istilah hasil. Mereka tidak tertarik bagaimana karyawan menyelesaikan tugasnya selama semua yang dilakukan sesuai dengan sistem kebijakan dan prosedure korporat. Ini akan membebaskan para manajer untuk menghabiskan lebih banyak waktu memberikan perintah misi pada karywan lainnya. Manajer tidak terikat untuk mengembangkan detil sehingga semakin banyak situasi yang bisa diatasi dalam satu hari.

Kedua: mendorong orang untuk menggunakan bakatnya. Manajer memulai dengan menggelilingi diri mereka sendiri dengan bakat. Mereka yakin bahwa kuncinya adalah menemukan bakat yang baik kemudian menggunakan secara penuh. Dengan menyatakan apa yang harus dicapai daripada bagaimana melakukannya, manajer mendorong karywan menggunakan bakatnya untuk mendemukan solusi kreatif. Hal ini pada akhirnya akan mendorong pengambilan resiko, membangun kepercayaan diri, dan mempromosikan pertumbuhan profesional.

Ketiga: Memberikan ruang untuk bergerak/beroperasi. Manajer memberikan ruang bagi seseorang untuk menyelesaikan tugasnya tanpa menjadikannya dibatasi. Ini tidak berarti manajer tidak pernah mengecek kemajuannya. Sebuah aturan sederhana untuk diingat; ketika seseorang memerlukan ruang gerak, "orang dewasapun memerlukan supervisi orang dewasa."

Keempat :Mengukur hasil bukan aktivitas. seseorang yang sibuk tidak selalu orang yang efektif. Manajer yang berbicara dalam bentuk yang spesifik, keluaran yang terukur. Mereka mengkomunikasikan sasaran dengan jelas. Mereka menghilangkan elemen-elemen yang memberatkan laporan kinerja. Jika ini tidak bisa diukur sesuai yang diinginkan, bentuk yang terukur maka ini tidak memberikan tujuan kinerja. Dengan melakukan yang baik dan tetap sibuk tidak bisa diterima oleh mereka.

Kelima: Hasil reward. Manajer besar tahu bagaimana nilai reward tangible dan intrinsik. Reward tangible biasanya berupa produk pengakuan organisasi. Manajer menjabarkan alat ini dengan baik. Namun, kekuatan sejati mereka terletak di reward intrinsik seperti pengakuan publik dan kadang ucapan "thank you."

Keenam : Hilangkan kinerja buruk. Salah satu kerugian dalam hal efisiensi organisasi adalah kegagalan untuk menghilangkan kinerja marginal. Manajer yang baik tidak akan mentolerir anggota tim yang tidak melakukan bagiannya dalam bebaan kerja. Menghilangkan kinerja buruk berarti menghilangkan kebobrokan kinerja organisasi.

nara sumber

Sekali lagi ini posting Copy-Paste dari sumber lain. Sumbernya aslinya di sini, judulnya : Rahasia Kaya Raya dr Orang yang sukses.
Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau ekoseorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.
Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.
Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.
Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung . Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan “tidur”. Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.
Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, “Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?”
Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.
” Ada empat hal yang harus Anda perhatikan,” begitu beliau memulai penjelasannya.
RAHASIA PERTAMA
“Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).
Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.
Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah.” Beliau mengambil napas sejenak.
RAHASIA KEDUA
“Kemudian yang kedua,” beliau melanjutkan. “Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.
Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.
Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.
Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.
RAHASIA KETIGA
“Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, ” begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. “Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya.”
“Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga” , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).
“Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ,” tanya beliau.
“Ya, bagaimana caranya?” jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.
“Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!” jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. “Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula.”
“Walau pun itu orang kaya?” tanya saya.
“Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah.”
“Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri,” saya bertanya lagi.
“Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu,” jawab beliau. “Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda.”
RAHASIA KEEMPAT
Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.
“Yang keempat nih, Mas,” beliau memulai. “Jangan mempermainkan wanita”.
Hm… ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.
“Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.”
“Lalu?” saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.
“Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. “
Oh… pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.
“Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Merasa “keadilan” yang dikatakan Al Qur’an hanya berupa keadilan material. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,” beliau melanjutkan.
Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
sumber: http://www.kaskus.us/showpost.php?p=107260485&postcount=8
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan wisdom-nya.
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar